film ini bukan film romantis biasa yang menyebabkan hati menjadi haru-biru sehingga cairan menggenangi pelupuk mata dan mengalir keluar dari lubang hidung atau membikin kita mendesah sembari berharap dan membayangkan menjadi tokoh utama atau mengomel tak henti karena ending cerita dan casting aktor/aktrisnya tak sesuai dengan keinginan kita. romantisnya film ini karena bisa menggambarkan kisah cinta yang tak selalu ramah, ada kepahitan di sana-sini, tapi harapan juga senantiasa ada.
bagi yang sudah pernah mendengar nama Charlie Kaufman, pasti sudah berjaga-jaga dan bilang ini pasti film njelimet yang bikin pusing kepala. wah, jangan antipati dulu. film-film berdasarkan skenario yang ditulis Kaufman masih jauh lebih waras dibanding karya David Lynch, maestro film-film ruwet sepanjang masa 😛 . dan bila anda pernah tersiksa setelah menyaksikan Being John Malkovich atau Adaptation, jangan menyerah dulu. percayalah, Eternal Sunshine of The Spotless Mind lebih membumi dan memiliki ending yang buat gue paling indah dibanding ke-2 pendahulunya. dengan alur cerita yang maju-mundur, film ini bisa dinikmati sebagai puzzle yang mengasyikkan.
kisahnya sendiri tentang pasangan Joel Barish dan Clementine Kruczynski yang bagai langit dan bumi. Joel adalah sosok yang Continue reading